Memaknai hidup untuk saling berbagi. Walaupun tidak berbentuk materi, tapi berbagi berupa ilmu dan informasi. Karena Informasi Tiada Henti







Thursday 14 March 2013

Pendekatan dalam Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas kelompok.


Pendekatan Pada Sifat Kepemimpinan

4 (empat) sifat umum yang mempunyai pengaruh besar dalam keberhasilan kepemimpinan organisasi, yaitu :
  1. Kecerdasan, pada umumnya pemimpin mempunyai tingkat kecerdasan lebih tinggi dibandingkan dengan yang dipimpin
  2. Kedewasaan, pemimpin cenderung menjadi matang dan mempunyai emosi yang stabil serta perhatian yang luas terhadap aktivitas-aktivitas sosial
  3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi, pemimpin mempunyai motivasi yang kuat untuk berprestasi
  4. Sikap hubungan kemanusiaan, pemimpin yang berhasil mau mengakui harga diri dan kehormatan bawahan
Dalam menentukan pendekatan sifat ini ada dua jenis pendekatan, yaitu :
  1. Membandingkan sifat orang yang tampil sebagai pemimpin dengan orang yang tidak menjadi pemimpin
  2. Membandingkan sifat pemimpin yang efektif dan pemimpin yang tidak efektif


Pendekatan Tingkah Laku Pada Kepemimpinan
Dalam pendekatan tingkah laku, dimensi kepemimpinan yang efektif para ahli menyebutkan dua aspek utama :
1.      Fungsi kepemimpinan
2.      Gaya kepemimpinan




1.      Aspek Fungsi Kepemimpinan

Fungsi-fungsi yang harus diselenggarakan oleh seorang pemimpin, yaitu meliputi :
  • Memberitahukan kebijakan pemimpin organisasi kepada staf pembantu dan merumuskannya menjadi pekerjaan staff termasuk implikasi-implikasinya
  • Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan staf serta membantu anggota staf yang mandapat kesukaran dalam masalah yan dihadapi dalam pemecahan dan penyelesaian masalah
  • Mengadakan pengecekan terhadap kegiatan yang telah dan sedang dilaksanakan oleh staf yang mempunyai kewajiban utama dalam penyelesaiannya serta staff lain yang harus turut serta dalam kegiatan bantuan
  • Mengadakan integrasi daripada pekerjaan staf dalam arti menyatukan hasil-hasil pekerjaan staf menjadi suatu kebulatan yang siap diajukan sebagai saran kepada pimpinan untuk mendapatkan keputusan berdasarkan sistem dan tata cara kerja yang berlaku dalam organisasi
  • Jika diperlukan memberikan keterangan dan penjelasan kepada pimpinan tentang perkembangan tugas staf
  • Menerima petunjuk-petunjuk dan keputusan-keputusan dari pemimpin untuk berikutnya diiolah oleh staf
  • Mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar keputusan pempinan dapat terlaksana dengan efektif
  • Mengumpulkan laporan-laporan tentang pelaksanaan dari unit-unit lini dan setelah dianalisis dilaporkan kepada pimpinan
  • Secara teratur dan terus menerus dan refleksitf menggerakkan staf untuk mempelajari keadaan dan sebagai bahan bagi pimpinan dalam menetapkan kebijakan baru demi kepentingan organisasi




2.      Aspek Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan Ki Hajar Dewantara, yaitu :
  • Ing ngarso sung tulodo, pimpinan itu berasda didepan/ ia harus memberikan teladan
  • Ing madyo mangun karso, pemimpin berada ditengah, ia harus membangkitkan tekat dan semangat
  • Tut wuri handayani, pemimpin itu berada dibelakang, ia berperan sebagai kekuatan pendorong dan penggerak
Dalam pendekatan perilaku kepemimpinan ada beberapa teori yang dapat dipakai sebagai acuan atau rumusan untuk mengukur kepemimpinan yang efektif. Salah satu darinya adalah teori X dan teori Y dari Douglas McGregor yang menyimpulkan sekumpulan anggapan kepemimpinan yang efektif yang saling berlawanan dari perilaku manajer dalam industri, sebagai berikut :


Anggapan-anggapan Teori X :
  • Rata-rata pembawaan manusia malas atau tidak menyukai pekerjaan dan akan menghindarinya bila mungkin
  • Karena karakteristik manusia tersebut, orang harus dipaksa, diawasi, diarahkan, atau diancam dengan hukuman
  • Rata-rata manusia lebih suka diarahkan, ingin menghindari tanggung jawab, mempunyai ambisi relatif kecil, dan menginginkan keamanan/jaminan hidup di atas segalanya


Anggapan-anggapan Teori Y :
  • Penggunaan usaha fisik dan mental dalam bekerja adalah kodrat manusia, seperti bermain dan istirahat
  • Pengawasan dan ancaman hukum eksternal bukanlah satu-satunya cara untuk mengarahkan usaha pencapaian tujuan organisasi
  • Keterikatan pada tujuan merupakan fungsi dari penghargaan yang berhubungan dengan prestasi mereka
  • Rata manusia, dalam kondisi yang layak, belajar tidak hanya untuk menerima tetapi mencari tanggung jawab
  • Ada kapasitas besar untuk melakukan imajinasi, kecerdikan dan kreativitas dalam penyelesaian masalah-masalah organisasi yang secara luas tersecar pada seluruh karyawan
  • Potensi intelekstual rata-rata manusia hanya digunakan sebagia saja dalam kondisi kehidupan industri modern

Like the Post? Do share with your Friends.

2 comments:

  1. terima kasih pak atas sharingnya...
    membantu sekali menyelesaikn tugas leadership saya...

    ReplyDelete

IconIconIconFollow Me on Pinterest

KOMPAS TEKNO

Page Rank

PageRank Checker

What's Hot